-moz-border-radius: 0.5em 0.5em 0.5em 0.5em; border-radius: 0.5em 0.5em 0.5em 0.5em; border-top: 2px solid #FF6699; border-bottom: 2px dotted #FF6699; border-right: 10px solid #FF6699; border-left: 10px solid #FF6699; background: $(main.background); TUGAS BOOK REPORT ~ Siti Miftahul Jannah Sitii Miftahul Jannah

Jumat, 16 Juni 2017

TUGAS BOOK REPORT

BOOK REPORT
“PENDIDIKAN IPS SD”

 
                         BAB I 
                         PENDAHULUAN
            Dalam “BOOK REPORT” ini penulis melaporkan dan menganalisa buku yang berjudul “Pendidikan IPS SD”. Buku ini dituli oleh seorang dosen, diantaranya I Nyoman Murda dan I Kadek Edi Yudiana.
            “Pendidikan IPS SD” diterbitkan pada tahun 2016 dan merupakan buku ajar. Buku setebal 210 halaman ini terdiri dari Sembilan bab, yaitu 1) Bab I, mengenai Konsep Pendidikan IPS, 2) Bab II, mengenai Hakekat, Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran IPS, 3) Bab III, mengenai Konten Pembelajaran IPS, 4) Bab IV, mengenai Tradisi Pembelajaran IPS, 5) Bab V, mengenai Strategi Pembelajaran IPS, 6) Bab VI, mengenai Model, Metode, Median dan Sumber Pembelajaran IPS SD, 7) Bab VII, mengenai Evaluasi dalam Pembelajaran IPS SD, 8) Bab VIII, mengenai Pengembangan Kurikulum IPS SD, 9) Bab IX, mengenai Perencanaan Pembelajaran IPS SD.
            Penjelasan singkat mengenai isi kesembilan bab tersebut diatas akan disajikan pada bab II dari “Book Report” ini.






BAB II
DESKRIPSI ISI BUKU
BAB I
KONSEP PENDIDIKAN IPS
            Dalam bab I buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari enam bahasan pokok menguraikan tentang Sejarah Pendiidkan IPS, Pengertian pendidikan IPS, Studi Sosial dan Penidikan Ilmu Sosial, Kedudukan IPS dalam ilmu sosial, Ruang lingkup Kajian IPS, dan Pendidikan IPS  di Sekolah Dasar.
            IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (sosial studies) yang mulai diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak tahun 1915 setelah perang dunia pertama. Para ahli pendidikan di Amerika Serikat pada waktu itu berkesimpulan bahwa pengajaran ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara sendiri-sendiri dalam bentuk disiplin ilmu, seprti: sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain tidak akan mampu membekali para subyek didik untuk dapat mengenal dan mengerti masalah sosial yang ada di sekitarnya. Dengan demikian diintroduksikannya sosial studies yang diharapkan dapat mengatasi kekurangan. Kelahiran bidang studi IPS dalam kurikulum sekolah di Indonesia, banyak diilhami oleh pengajaran sosial studies di Amerika Serikat.
Pengajaran IPS pertama kali di Indonesia diperkenalkan oleh pakar IPS pada tahun 1969 yaitu oleh ibu Prof Dr. Soepartina Pakasi pada SD PPSP IKIP Malang. Pada tahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku induk Depdikbud. Pada tahun 1972 sydah ramai diperbincangkan dalam rencana pembaharauan kurikulum sekolah di Indonesia. Bidang studi IPS resmi dicantumkan dalam kurikulum pada tahun 1974. Pada tahun 1975 nama bidang studi IPS sudah tercantum dalam kurikulum SD, SMP, SMU. Pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 1976. Jadi Ilmu Pengetahuan Sosisl (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan dengan lahirnya kurikulum tahun 1975.
            Konsep IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsaat ilmu, disiplin-disiplinilmu sosial, maupun ilmu pendidikan. Menurut Sumantri (2001), IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran ips yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada penddidkan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apa yang di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat dinamakan sosial studies. Dengan demikian sesuai dengan isinya, IPS boleh saja diartikan penelaahan masyraakat.
BAB II
HAKEKAT, TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS
            Dalam bab II buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari dua bahasan pokok menguraikan tentang Hakekat Pembelajaran IPS dan Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran IPS SD.
            Hakekat dari IPS adalah  sebagaio pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar kearah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangaunan serta prinsip-prinsip dasar dan system nilai yang dianut masyarakat. Sama halnya dengan tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hierarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secraa praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada setiap bidang studi kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS  merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS mengacu pada tujuan pendidiKAN NASIONAL. Dengan demikian tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
            Ciri utama atau karakteristik pembelajaran Ilmu nPengetahuan Sosial menurut Kosasih( dalam Supriya, dkk 2006;8):
a.       Dalam pengembangan IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).
b.      Penelahaan dan pembahasan IPS tidak hanya dari datu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif, digunakan untuk menelaah masalah/tema.
BAB III
KONTEN POEMBELAJARAN IPS
            Dalam bab II buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari empat bahasan pokok menguraikan tentang Fakta, Konsep, Generalisasi, dan Nilai, Sikap dan Keterampilan
            Fakta adalah informasi atau data yang ada atau terjadi dalam hehidupan dan dikumpulkan oleh poara ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Jenis-jenis ffakta dapat dibedakan menjadi 3, yaitu fakta umum, fakta khusus, dan fakta sosial. Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan. Konsep juga dinyatakan dalam sejumlah bentuk: (a) Konkrit atau abstrak, luas atau sempit, suku kata atau frase. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi. Generaluisasi dibedakan menjaddi dua bagian, yakni generalisasi sempurna dan generalisasi tidak sempurna. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indoneasia: Nilai adalah taksiran, sifat-sifat penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi kemanusiaan. Secra umum, pengertian sikap adalah perasaan, pikiran dan kecendrungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentudalam lingkungannya.
BAB IV
TRADISI PEMBELAJARAN IPS
            Dalam bab IV buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari tiga bahasan pokok menguraikan tentang Tradisi Pembekajaran IPS, Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran IPS, dan Pendidikan Multikultur.
            Chapin dan Messick(1996) merumuskan tiga perspektif tradisi utama dengan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Ketiga tradisi utama tersebut ialah:
a.       IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan.
b.      IPS diajarkan sebagai ilmu-uilmu sosial.
c.       IPS diajarkan sebagai reflektif inuiry
Menurut Kohlberg et all (Djahiri, 1992:27) pendiidkan niklai adalah rekayasa kearah pembinaan dan pembangunan struktur dan potensi atau komponen pengalaman affektual atau jati diri atau hati nurani manusiadengan perangkat tatanan nilai norma-norma.
Pengertian Pendidikan Multikultur menurut Ahli, Pendidikan multicultural adalah merupakan suatui gerakan pembaharuan dan proses untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang setara untuk seluruh siswa. Pendidikan multicultural memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.       Prinsip pertama: Pendidikan multicultural adlah gerakan poklitik yang berttujuan menjamin keadilan sosial begi seluruh warga Negara masyarakat tanpa memandang latar belakang yang ada.
b.      Prinsip kedua: Pendidikan multicultural mengandung dua dimensi: pembelajaran dan kelembagaan dan antara keduanya tidak bisa dipisahkan, tetapi juustru harus ditangani lewat infformasdi yang komprehensif’
BAB V
STRATEGI PEMBELAJARAN IPS
            Dalam bab V buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari lima bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian Strategi Pembelajaran, Strategi, Metode dan Pendekatan dalam Pembelajaran, Prinsipo-prinsip strategi pembelajaran IPS, Strategi dalam Pembelajaran IPS, dan Penerapan strategi pembelajaran IPS SD.
            Kata strategi berasal dari kata Strategos (Yunani). Berarti jenderal atau berarti perwira Negara. Jendral inilah yang bertanggungjawab merencanbakan suatu strategi dan mengarahkan pasukannya untuk mencapai kemenangan. Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu. Karena dalam menentukan sebuah strategi pembelajaran IPS SD kelas awal ini harus memperhatikan apa-apa saja yang berhubungan dengan siswa.
1.      Bermakna
2.      Integratiff
3.      Berbasis nilai
4.      Menantang, dan
5.      Aktif
Strategi pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran agar apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal. Pengetahuan (mengingat) adalah perilaku kognitif yang paling sederhana. Penggunaan istilah-istilah dalam pelajaran IPS memang tidak dpat dihindari, bahkan dapat dikatakan pelajaran IPS kaya dengan istilah, oleh karena itu istila-istilah dalam IPS harus siap dipanggil kembali dari memori siswa. Untuk mempermudah memori tersebut mudah dipanggil kembali maka pembelajarannya harus ada keterkaitan dengan dunia anak. Cara yang bisa dilakukian ialah dengan membuat web, graphic organizer, dan jalinan ebab akibat.
Nilai adalah suatu pola ukuran atau merupakan suatu tipe atau model. Umumnya nilai berkaitan dengan pengakuan atas kebenara yang bersifat umum, tentang baik dan buruk. Nilai itu merupakan konsep kelayakan yang dimiliki seseorang atau kelompok, yang mempengaruhi bagaimana seseorang atau kelompok memilih cara, tujuan dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa pilihannya yang terbaik.
BAB VI
MODEL, METODE, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN IPS SD
            Dalam bab VI buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari lima bahasan pokok menguraikan tentang Model Pembelajaran IPS SD, Metode dalam Pembeklajaran IPS SD, Media Pembelajaran IPS di SD, Sumber Pembelajaran IPS SD, Aplikasi Metode, Model, Media, dan Sumber Belajar Dalam IPS SD pada Kurikulum KTSP, Pemanffaatn, Model, Metode, Media, dan Sumber belajar dalam Implementasi Kurikulum 2013.
            Istilah model pembelajaran sering dimaknai sama dengan pendekatan pembelajaran. Sebenarnya model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada makna pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dlam merencanakan pembelajaran atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam kelas. Metode pembelajaran IPS adlah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar dengan seluas-luasnya dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran secara efektif. Jenis-jenis metode dapat diklasifikasikan menjadi 11 jenis, yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode penugasan, metode kerja kelompok, metode demonstrasi, metode karyawisata, metode simulasi, metode inquiry dan discovery, bermain peran, dan sosial drama.
            Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata lain, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Sumber belajar sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar bendan dan orang yang mengandung informasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Jenis-jenis sumber belajar dapat dibedakan menjadi enam bagian, yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Manfaat sumber belkajar diantaranya: member pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik, dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat, dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruangan, dapat member informasi yang akurat dan terbaru, dapat membantu memecahkan masalah pendidikan, dapat merangsang untuk berpikir, bersikap, dan berkembanga lebih lanjut, dan dapat memeberikan suri tauladan yang baik pada para mahasiswa.
            Implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap selanjutnya, kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengolahan, dan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi di lapangan dan karakteristik siwa, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
BAB VII
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN IPS SD
            Dalam bab VII buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari lima bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian Evaluasi, Penilaian, Tes, dan Pengukuran, Manffaat dan Tujuan Evaluasi dalam Pembelajaran IPS, Konsep-konsep Evaluasi dalamn Pembelajara IPS, Bentuk dan Jenis Evaluasi dalam Pembelajaran IPS, Implementasi Evaluasi pada Kurikulum 2013.
            Evaluasi berasala dari baha inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih bersifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Groundlund (1971:6) mengungkapkan bahwa penilaian merupakan deskripsi kualitatif dari tingkah laku yang didasarkan pada hasil pengukuran (tes) maupun bukan hasil pengukuran. Dalam evaluasi konsep penilaian, tes, dan pengukuran memiliki hubungan yang erat. Hubungan antara penilaian, tes, dan pengukuran adalah penilaian dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Ada dua bentuk evaluasi yakni sebagai berikut:
a.       Tes uraian
b.      Tes objektiff
c.       Menjodohkan
d.      Benar salah
e.       Pilihan ganda
Implementasi kurikulum 2013 terhadap evaluasi dilakukan untuk mendapat masukan demi pernaikan penyiapan bahan ajar atau buku, pendampingan guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai kurikulum baru, dan dampaknya terhadap siswa. Evaluasi dalam opelaksanaan sebuah kurikulum baru, memang suatu keniscayaan. Namun objek evaluasi yang dilakukan Kemdikbud hanya diutamakan pada pada persoalan semata, yakni bahan ajar atau buku teks dan rapor guru dalam mengajar.
BAB VIII
PENGEMBANGAN KURIKULUM PEMBELAJARAN IPS
            Dalam bab VIII buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari enam bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian kurikulum, Prinsip Pengembangan Kurikulum IPS, Landasan Pengembangan Kurikulum, Perkembangan Kurikulkum di Indonesia, Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS SD, dan Karakteristik Kurikulum Pendidikan IPS SD.
            Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dewasa ini. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peseerrta pelajaran dalam satru periode jenjang poendidikan. Dalam proses pengembangan kurikulum, selain harus memiliki landasan yang kuat juga harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas. Dalam Oliva (1991: 29-30) jenis-jenis prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum adalah:
1.      Kebenaran keseluruhan
2.      Kebenaran bagian
3.      Dugaan
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup sentral dalam perkembangan pendidikan, oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Adapun yang menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum:
1.      Landasan filosofis
2.      Landasan psikologis
3.      Landasan sosial budaya
Perkembangan kurikulum di Indonesiamengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus berkembang. Aadapun kurikulum yang telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Faktor-aktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum pendidikan IPS SD, yaitu filosofis, psikologis, sosial-budaya dan politik.
BAB  IX
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS SD
Dalam bab IX buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari empat bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian Perencanaan Pembelajaran, Landasan Yuridis Perencanaan Pembelajaran IPS SD, Prinsip Perencanaan Pembelajaran dan Langkah perencanaan Pembelajaran.
            Menurut William H. Newman, Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentu kebijakan, penentu program, penentu metode-metode dan prosedur tertentu, dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Proses pembelajaran pada suatu satuan pendidikan harus memenuhi standar tertentu sehingga harus direncanakan. Perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, dan strategi pembelajaran inilah yang biasa disebut kurikulum. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaa pembelajaran yang mendidik atau dalam pengembangan kurikulum di SD/MI adalah: (a) Berpusat pada Peserta Didik dan Lingkungan, (b) Prinsip beragam dan terpadu, (c) Prinsip tanggap terhadap perkembanagn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (d) prinsip relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Bada standar nasional pendidikan (BNSP), dalam pedoman penyusunan KTSP mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam membangun silabus mata pelajaran adalah: mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengidentiffikasi materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran,merumuskan indicator pencapaian kompetensi, penentuan jenis penilaian pembelajaran dan menentukan alokasi waktu.
KOMENTAR

            Buku ini banyak memberikan manfaat, karena penulis berusaha memaparkan konsep pendidikan ips dan memaparkan strategi pembelaaran ips sd, serta perencanaan pembelajaran ips sd. Buku ini bagus digunakan oleh mahasiswa yang ingin belajar menjadi guru juga untuk menambah referensi dan memnambah sumber proses belajar mengajar karena mengandung isi yang berkualiatas serta bermanfaat untuk menambah wawasan Pendidikan Ips SD. Dengan mempelajari buku ini kita akan memahami model, metode dan strategi yang digunakan dalam mengajar peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar