BOOK
REPORT
“PENDIDIKAN
IPS SD”
PENDAHULUAN
Dalam “BOOK REPORT” ini penulis
melaporkan dan menganalisa buku yang berjudul “Pendidikan IPS SD”. Buku ini
dituli oleh seorang dosen, diantaranya I Nyoman Murda dan I Kadek Edi Yudiana.
“Pendidikan IPS SD” diterbitkan pada
tahun 2016 dan merupakan buku ajar. Buku setebal 210 halaman ini terdiri dari Sembilan
bab, yaitu 1) Bab I, mengenai Konsep Pendidikan IPS, 2) Bab II, mengenai
Hakekat, Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran IPS, 3) Bab III, mengenai Konten
Pembelajaran IPS, 4) Bab IV, mengenai Tradisi Pembelajaran IPS, 5) Bab V,
mengenai Strategi Pembelajaran IPS, 6) Bab VI, mengenai Model, Metode, Median
dan Sumber Pembelajaran IPS SD, 7) Bab VII, mengenai Evaluasi dalam
Pembelajaran IPS SD, 8) Bab VIII, mengenai Pengembangan Kurikulum IPS SD, 9)
Bab IX, mengenai Perencanaan Pembelajaran IPS SD.
Penjelasan singkat mengenai isi
kesembilan bab tersebut diatas akan disajikan pada bab II dari “Book Report”
ini.
BAB
II
DESKRIPSI
ISI BUKU
BAB
I
KONSEP
PENDIDIKAN IPS
Dalam bab I buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari enam bahasan pokok menguraikan tentang Sejarah Pendiidkan
IPS, Pengertian pendidikan IPS, Studi Sosial dan Penidikan Ilmu Sosial,
Kedudukan IPS dalam ilmu sosial, Ruang lingkup Kajian IPS, dan Pendidikan
IPS di Sekolah Dasar.
IPS merupakan terjemahan dari studi
sosial (sosial studies) yang mulai diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan
menengah di Amerika Serikat sejak tahun 1915 setelah perang dunia pertama. Para
ahli pendidikan di Amerika Serikat pada waktu itu berkesimpulan bahwa
pengajaran ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara sendiri-sendiri dalam bentuk
disiplin ilmu, seprti: sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain tidak akan
mampu membekali para subyek didik untuk dapat mengenal dan mengerti masalah
sosial yang ada di sekitarnya. Dengan demikian diintroduksikannya sosial
studies yang diharapkan dapat mengatasi kekurangan. Kelahiran bidang studi IPS
dalam kurikulum sekolah di Indonesia, banyak diilhami oleh pengajaran sosial
studies di Amerika Serikat.
Pengajaran
IPS pertama kali di Indonesia diperkenalkan oleh pakar IPS pada tahun 1969
yaitu oleh ibu Prof Dr. Soepartina Pakasi pada SD PPSP IKIP Malang. Pada tahun
1971 IPS dimasukkan dalam buku induk Depdikbud. Pada tahun 1972 sydah ramai
diperbincangkan dalam rencana pembaharauan kurikulum sekolah di Indonesia.
Bidang studi IPS resmi dicantumkan dalam kurikulum pada tahun 1974. Pada tahun
1975 nama bidang studi IPS sudah tercantum dalam kurikulum SD, SMP, SMU.
Pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 1976. Jadi Ilmu
Pengetahuan Sosisl (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan dengan lahirnya
kurikulum tahun 1975.
Konsep IPS merupakan suatu program
pendidikan dan bukan disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan
baik dalam nomenklatur filsaat ilmu, disiplin-disiplinilmu sosial, maupun ilmu
pendidikan. Menurut Sumantri (2001), IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran ips
yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada penddidkan tinggi
tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam
mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang
bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apa yang di
dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat dinamakan sosial studies.
Dengan demikian sesuai dengan isinya, IPS boleh saja diartikan penelaahan
masyraakat.
BAB
II
HAKEKAT,
TUJUAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS
Dalam bab II buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari dua bahasan pokok menguraikan tentang Hakekat
Pembelajaran IPS dan Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran IPS SD.
Hakekat dari IPS adalah sebagaio pengetahuan yang akan membina para
generasi muda belajar kearah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan
sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi
pembangaunan serta prinsip-prinsip dasar dan system nilai yang dianut
masyarakat. Sama halnya dengan tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan
pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hierarki,
tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan
institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan
institusional ini secraa praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan
mata pelajaran pada setiap bidang studi kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Tujuan
pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena
itu pendidikan IPS mengacu pada tujuan pendidiKAN NASIONAL. Dengan demikian
tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
tinggi.
Ciri utama atau karakteristik
pembelajaran Ilmu nPengetahuan Sosial menurut Kosasih( dalam Supriya, dkk
2006;8):
a. Dalam
pengembangan IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya
(menelaah fakta dari segi ilmu).
b. Penelahaan
dan pembahasan IPS tidak hanya dari datu bidang disiplin ilmu saja, melainkan
bersifat komprehensif, digunakan untuk menelaah masalah/tema.
BAB
III
KONTEN
POEMBELAJARAN IPS
Dalam bab II buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari empat bahasan pokok menguraikan tentang Fakta, Konsep,
Generalisasi, dan Nilai, Sikap dan Keterampilan
Fakta adalah informasi atau data
yang ada atau terjadi dalam hehidupan dan dikumpulkan oleh poara ahli ilmu
sosial yang terjamin kebenarannya. Jenis-jenis ffakta dapat dibedakan menjadi
3, yaitu fakta umum, fakta khusus, dan fakta sosial. Konsep merupakan sejumlah
fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan.
Konsep juga dinyatakan dalam sejumlah bentuk: (a) Konkrit atau abstrak, luas
atau sempit, suku kata atau frase. Generalisasi adalah pernyataan tentang
hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi.
Generaluisasi dibedakan menjaddi dua bagian, yakni generalisasi sempurna dan
generalisasi tidak sempurna. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indoneasia: Nilai
adalah taksiran, sifat-sifat penting yang dianggap penting atau yang berguna
bagi kemanusiaan. Secra umum, pengertian sikap adalah perasaan, pikiran dan
kecendrungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek
tertentudalam lingkungannya.
BAB
IV
TRADISI
PEMBELAJARAN IPS
Dalam bab IV buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari tiga bahasan pokok menguraikan tentang Tradisi
Pembekajaran IPS, Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran IPS, dan Pendidikan
Multikultur.
Chapin dan Messick(1996) merumuskan
tiga perspektif tradisi utama dengan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Ketiga tradisi utama tersebut ialah:
a. IPS
diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan.
b. IPS
diajarkan sebagai ilmu-uilmu sosial.
c. IPS
diajarkan sebagai reflektif inuiry
Menurut
Kohlberg et all (Djahiri, 1992:27) pendiidkan niklai adalah rekayasa kearah
pembinaan dan pembangunan struktur dan potensi atau komponen pengalaman
affektual atau jati diri atau hati nurani manusiadengan perangkat tatanan nilai
norma-norma.
Pengertian
Pendidikan Multikultur menurut Ahli, Pendidikan multicultural adalah merupakan
suatui gerakan pembaharuan dan proses untuk menciptakan lingkungan pendidikan
yang setara untuk seluruh siswa. Pendidikan multicultural memiliki
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Prinsip
pertama: Pendidikan multicultural adlah gerakan poklitik yang berttujuan
menjamin keadilan sosial begi seluruh warga Negara masyarakat tanpa memandang
latar belakang yang ada.
b. Prinsip
kedua: Pendidikan multicultural mengandung dua dimensi: pembelajaran dan
kelembagaan dan antara keduanya tidak bisa dipisahkan, tetapi juustru harus
ditangani lewat infformasdi yang komprehensif’
BAB
V
STRATEGI
PEMBELAJARAN IPS
Dalam bab V buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari lima bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian
Strategi Pembelajaran, Strategi, Metode dan Pendekatan dalam Pembelajaran,
Prinsipo-prinsip strategi pembelajaran IPS, Strategi dalam Pembelajaran IPS,
dan Penerapan strategi pembelajaran IPS SD.
Kata strategi berasal dari kata
Strategos (Yunani). Berarti jenderal atau berarti perwira Negara. Jendral
inilah yang bertanggungjawab merencanbakan suatu strategi dan mengarahkan
pasukannya untuk mencapai kemenangan. Secara umum strategi dapat diartikan
sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Dalam dunia pendidikan strategi diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidika tertentu. Karena dalam menentukan sebuah strategi pembelajaran
IPS SD kelas awal ini harus memperhatikan apa-apa saja yang berhubungan dengan
siswa.
1. Bermakna
2. Integratiff
3. Berbasis
nilai
4. Menantang,
dan
5. Aktif
Strategi
pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran agar
apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tujuan
pembelajaran tercapai secara maksimal. Pengetahuan (mengingat) adalah perilaku
kognitif yang paling sederhana. Penggunaan istilah-istilah dalam pelajaran IPS
memang tidak dpat dihindari, bahkan dapat dikatakan pelajaran IPS kaya dengan
istilah, oleh karena itu istila-istilah dalam IPS harus siap dipanggil kembali
dari memori siswa. Untuk mempermudah memori tersebut mudah dipanggil kembali
maka pembelajarannya harus ada keterkaitan dengan dunia anak. Cara yang bisa dilakukian
ialah dengan membuat web, graphic organizer, dan jalinan ebab akibat.
Nilai
adalah suatu pola ukuran atau merupakan suatu tipe atau model. Umumnya nilai
berkaitan dengan pengakuan atas kebenara yang bersifat umum, tentang baik dan
buruk. Nilai itu merupakan konsep kelayakan yang dimiliki seseorang atau
kelompok, yang mempengaruhi bagaimana seseorang atau kelompok memilih cara,
tujuan dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan anggapannya bahwa
pilihannya yang terbaik.
BAB
VI
MODEL,
METODE, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN IPS SD
Dalam bab VI buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari lima bahasan pokok menguraikan tentang Model Pembelajaran
IPS SD, Metode dalam Pembeklajaran IPS SD, Media Pembelajaran IPS di SD, Sumber
Pembelajaran IPS SD, Aplikasi Metode, Model, Media, dan Sumber Belajar Dalam
IPS SD pada Kurikulum KTSP, Pemanffaatn, Model, Metode, Media, dan Sumber
belajar dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Istilah model pembelajaran sering
dimaknai sama dengan pendekatan pembelajaran. Sebenarnya model pembelajaran
mempunyai makna yang lebih luas daripada makna pendekatan, strategi, metode,
dan teknik. Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dlam merencanakan pembelajaran atau pola yang dapat kita gunakan untuk
mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka didalam kelas. Metode
pembelajaran IPS adlah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat
belajar dengan seluas-luasnya dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran secara
efektif. Jenis-jenis metode dapat diklasifikasikan menjadi 11 jenis, yaitu
metode ceramah, metode tanya jawab, metode penugasan, metode kerja kelompok,
metode demonstrasi, metode karyawisata, metode simulasi, metode inquiry dan
discovery, bermain peran, dan sosial drama.
Media adalah segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media
berasal dari kata lain, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Sumber
belajar sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar bendan dan orang yang
mengandung informasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku. Jenis-jenis sumber belajar dapat dibedakan menjadi enam
bagian, yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Manfaat sumber
belkajar diantaranya: member pengalaman belajar secara langsung dan konkrit
kepada peserta didik, dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan,
dikunjungi atau dilihat, dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang
ada didalam ruangan, dapat member informasi yang akurat dan terbaru, dapat
membantu memecahkan masalah pendidikan, dapat merangsang untuk berpikir,
bersikap, dan berkembanga lebih lanjut, dan dapat memeberikan suri tauladan
yang baik pada para mahasiswa.
Implementasi kurikulum adalah
penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam
tahap selanjutnya, kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengolahan,
dan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi di lapangan dan
karakteristik siwa, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
BAB
VII
EVALUASI
DALAM PEMBELAJARAN IPS SD
Dalam bab VII buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari lima bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian
Evaluasi, Penilaian, Tes, dan Pengukuran, Manffaat dan Tujuan Evaluasi dalam
Pembelajaran IPS, Konsep-konsep Evaluasi dalamn Pembelajara IPS, Bentuk dan
Jenis Evaluasi dalam Pembelajaran IPS, Implementasi Evaluasi pada Kurikulum
2013.
Evaluasi berasala dari baha inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran. Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih
bersifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Groundlund
(1971:6) mengungkapkan bahwa penilaian merupakan deskripsi kualitatif dari
tingkah laku yang didasarkan pada hasil pengukuran (tes) maupun bukan hasil
pengukuran. Dalam evaluasi konsep penilaian, tes, dan pengukuran memiliki
hubungan yang erat. Hubungan antara penilaian, tes, dan pengukuran adalah
penilaian dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya.
Ada dua bentuk evaluasi yakni sebagai berikut:
a. Tes
uraian
b. Tes
objektiff
c. Menjodohkan
d. Benar
salah
e. Pilihan
ganda
Implementasi
kurikulum 2013 terhadap evaluasi dilakukan untuk mendapat masukan demi
pernaikan penyiapan bahan ajar atau buku, pendampingan guru dalam menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum baru, dan dampaknya terhadap siswa. Evaluasi
dalam opelaksanaan sebuah kurikulum baru, memang suatu keniscayaan. Namun objek
evaluasi yang dilakukan Kemdikbud hanya diutamakan pada pada persoalan semata,
yakni bahan ajar atau buku teks dan rapor guru dalam mengajar.
BAB
VIII
PENGEMBANGAN
KURIKULUM PEMBELAJARAN IPS
Dalam bab VIII buku “ Pendidikan IPS
SD” yang terdiri dari enam bahasan pokok menguraikan tentang Pengertian
kurikulum, Prinsip Pengembangan Kurikulum IPS, Landasan Pengembangan Kurikulum,
Perkembangan Kurikulkum di Indonesia, Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Kurikulum Pendidikan IPS SD, dan Karakteristik Kurikulum Pendidikan IPS SD.
Istilah kurikulum memiliki berbagai
tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum
sejak dulu sampai dewasa ini. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peseerrta pelajaran dalam satru
periode jenjang poendidikan. Dalam proses pengembangan kurikulum, selain harus
memiliki landasan yang kuat juga harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas. Dalam
Oliva (1991: 29-30) jenis-jenis prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum
adalah:
1. Kebenaran
keseluruhan
2. Kebenaran
bagian
3. Dugaan
Kurikulum
merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup sentral dalam
perkembangan pendidikan, oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam
pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang
berkualitas. Adapun yang menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum:
1. Landasan
filosofis
2. Landasan
psikologis
3. Landasan
sosial budaya
Perkembangan
kurikulum di Indonesiamengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan
harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan
terus berkembang. Aadapun kurikulum yang telah mengalami perubahan, yaitu pada
tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Faktor-aktor
yang mempengaruhi perkembangan kurikulum pendidikan IPS SD, yaitu filosofis,
psikologis, sosial-budaya dan politik.
BAB IX
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN IPS SD
Dalam
bab IX buku “ Pendidikan IPS SD” yang terdiri dari empat bahasan pokok
menguraikan tentang Pengertian Perencanaan Pembelajaran, Landasan Yuridis
Perencanaan Pembelajaran IPS SD, Prinsip Perencanaan Pembelajaran dan Langkah
perencanaan Pembelajaran.
Menurut William H. Newman,
Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung
rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan,
penentu kebijakan, penentu program, penentu metode-metode dan prosedur tertentu,
dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. Proses pembelajaran pada
suatu satuan pendidikan harus memenuhi standar tertentu sehingga harus
direncanakan. Perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan, dan
strategi pembelajaran inilah yang biasa disebut kurikulum. Sejumlah prinsip
yang harus diperhatikan dalam perencanaa pembelajaran yang mendidik atau dalam
pengembangan kurikulum di SD/MI adalah: (a) Berpusat pada Peserta Didik dan
Lingkungan, (b) Prinsip beragam dan terpadu, (c) Prinsip tanggap terhadap
perkembanagn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (d) prinsip relevan dengan
kebutuhan sehari-hari. Bada standar nasional pendidikan (BNSP), dalam pedoman
penyusunan KTSP mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam membangun
silabus mata pelajaran adalah: mengkaji standar kompetensi dan kompetensi
dasar, mengidentiffikasi materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan
pembelajaran,merumuskan indicator pencapaian kompetensi, penentuan jenis
penilaian pembelajaran dan menentukan alokasi waktu.
KOMENTAR
Buku ini banyak memberikan manfaat,
karena penulis berusaha memaparkan konsep pendidikan ips dan memaparkan
strategi pembelaaran ips sd, serta perencanaan pembelajaran ips sd. Buku ini
bagus digunakan oleh mahasiswa yang ingin belajar menjadi guru juga untuk
menambah referensi dan memnambah sumber proses belajar mengajar karena
mengandung isi yang berkualiatas serta bermanfaat untuk menambah wawasan
Pendidikan Ips SD. Dengan mempelajari buku ini kita akan memahami model, metode
dan strategi yang digunakan dalam mengajar peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar