-moz-border-radius: 0.5em 0.5em 0.5em 0.5em; border-radius: 0.5em 0.5em 0.5em 0.5em; border-top: 2px solid #FF6699; border-bottom: 2px dotted #FF6699; border-right: 10px solid #FF6699; border-left: 10px solid #FF6699; background: $(main.background); PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI ~ Siti Miftahul Jannah Sitii Miftahul Jannah

Rabu, 22 Februari 2017

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI



BJ.png


Oleh
Kelompok/kelas: 6/A

1. SitiMiftahulJannah                          NIM 1611031029
2. IkrimaMaulida                                NIM 1611031056





JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dewasa ini, bangsa Indonesia tengah menghadapi masalah yang begitu rumit. Di suatu sisi, adanya kecenderungan kehidupan yang semakin global seolah dunia ini tanpa batas, sementara di sisi lain adanya realita dalam masyarakat, jiwa, dan semangatnya yang mulai menegndor. Masyarakat terkotak-kotak dalam label etnik, suku, ras, bahkan agam yang mana hal tersebut dapat menimbulkan konflik yang menuju perpecahan banga dan Negara. Berkurangnya pengetahuan warga Negara Indonesia tentang Pancasila sangat berdampak besar bagi kemajuan banga. Hal itu tercermin dari segala kalangan baik pejabat publik, kalangan masyarakat, bahkan para lulusan perguruan tinggi. Banyak nilai-nilai Pancasila yang tidak dipatuhi. Kita bisa lihat banyak kalanganelit politik yang perilakunya menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, misalnya saja mereka menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi seperti korupsi. Di kalangan masyarakat pun nilai-nilai Pancasila sudah mulaiu memudar. Sebagai contoh maraknya kasus pencurian, pelecehan seksual, bahkan kasus pembunuhan. Di kalangan masyarakat intelektual juga terjadi penurunan nilai-nilai Pancasila. Ada sekelompok mahasiswa yang berdemo dengan anarkis. Mereka menghancurkan fasilitas-fasilitas umum. Perbuatan itu sudah mencerminkan bahwa penurunan nilai-nilai Pancasila udah menurun di kalangan mayarakat baik masyarakat intelektual maupun nonintelektual.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem nilai?
2.      Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai suatu sistem yang tersusun secara hierarkis berbentuk piramidal?
3.      Apa saja makna-makna yang terkandung pada tiap-tiap sila Pancasila?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat tujuan sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pancasila sebgai sistem nilai.
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai suatu sistem yang tersusun secara hierarkis berbentuk pyramidal.
3.      Untuk mengetahui Apa saja makna-makna yang terkandung pada tiap-tiap sila Pancasila














BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pancasila sebagai sistem nilai
Sistem dapat diartikan sebagai rangkaian yang saling berkaitan antara unsure yang satu dengan yang lain. Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran seseorang. Pancasila sebagai sistem nilai mengandung serangkaian nilai yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila sebagai sistem nilai maksudnya ialah bagian-bagian dari sila-sila Pancasila saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Diterimanya Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi penyelenggaraan Negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakekatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indoensia, nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


2.2  Pancasila sebagai suatu sistem yang tersusun secara hierarkis berbentuk piramidal

Pancasila tersusun secara hierarkis berbentuk piramidal berarti isi dari Pancasila itu ada tingkatannya dan susunannya berjenjang yaitu sila yang ada di atas menjadi landasan sila yang ada di bawahnya yang menjadi satu kesatuan yang saling erat kaitannya. Menurut Notanogoro, yang dimaksud dengan hierarkis piramidal ialah sila pertama menjadi dasar umum dan erat kaitannya dengan sila kedua begitupun seterusnya hingga sila kelima yang menjadi paling khusus. Diagram hierarkis-piramidal Pancasila menunjukkan sekelompok himpunan manusia yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Adapun himpunan yang merupakan dasar adalah adanya sekelompok manusia yang dalam kehidupannya selalu mengakui dan meyakini adanya Tuhan baik dengan pernyataan maupun perbuatannya. Selanjutnya sebagai pengkhususan diikuti suatu himpunan manusia yang saling menghargai dan mencintai sesama manusia, memberikan dan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Bentuk susunan hierarkis piramidal dapat digambarkan dalam bentuk diagram hierarkis piramidal. Dasar umumnya ialah Tuhan Yang Maha Esa, asal segala sesuatu dan sekaligus sebagai dasar semua hal yang ada. Oleh karena itu,dalam susunan hierarkis piramidal, sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis dari kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Selanjutnya ialah sebagai pengkhususan yaitu diikuti oleh suatu himpunan manusia yang saling menghargai dan mencintai sesama manusia dan berlaku adil terhadap semua kalangan sebagai penjelmaan makhluk sosial. Pancasila yang terdiri dari 5 sila itu saling berhubungan dan berkaitan. Sila pertama yang menjelaskan bahwa pada sila pertama itu meliputi dan menjamin isi sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Artinya, dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Negara haru dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila kedua tertulis kemanusiaan yang adil dan beradab yang diliputi oleh sila pertama dan isinya meliputi sila ketiga, keempat, dan kelima. Pada sila ini terkandung makna bahwa sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang beradab maka segala hal yang berkaitan dengan kehidupan berbanga dan bernegara harus mencerminkan bahwa Negara ini mempunyai peraturan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Sila ketiga tertulis pesatuan Indonesia yang diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua yang meliputi dan menjiwai isi dari sila keempat dan kelima. Sila ini mempunyai makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan persatuan Negara Indonesia yang di setiap daerah memiliki kebudayaan maupun agama yang berbeda. Sila kelima yang bertuliskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini diliputi dan dijiwai oleh isi dari sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Sila ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi bagi rakyat Indonesia ini sendiri tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.

2.3  Makna-makna yang terkandung pada tiap-tiap sila Pancasila
Makna-makna pada tiap-tiap sila Pancasila adalah sebagai berikut.
1. Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Sila ini memiliki makna seluruh hidup kebatinan manusia sehingga segala bentuk aliran keagamaan di Indonesia dibulatkan menjadi satu dan ditujukan kepada suatu bentuk kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Esa artinya satu karena Tuhan yang disembah oleh masing-masing agama dan kepercayaan memang hanya satu hanya nama-namanya saja yang berbeda. Naming, di Indonesia disebut Tuhan Yang Maha Esa agar mencakup seluruh agama. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:
*      Pengakuan adanya kuasa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
*      Menjamin penduduk untuk memeluk agam masing-masing dan beribadah sesuai agamanya.
*      Negara memberi fasilitas keagamaan bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga Negara
*      Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk-pemeluk agama yang berbeda
*      Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.
2. Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
Sila ini memiliki makna bahwa manusia mendambakan adanya perlakuan yang adil sesuai dengan kodrat yang diciptakan oleh Tuhan karena rasa keadilan merupakan kodrat manusia. Oleh karena itu, tiap orang wajib memperlakukan sesamanya dengan adil. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:

*      Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.
*      Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
*      Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah
*      Saling mencintai sesama manusia
*      Mengembangkan sikap tenggang rasa
*      Tidak bersikap semena-mena
*      Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
*      Berani membela kebenaran dan keadilan
3. Sila ketiga (Persatuan Indonesia)
Sila ini memiliki makna bahwa Indonesia dengan berbagai macam corak suku, ras, dan agama harus bisa bersatu, utuh, dan satu. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:
*      Nasionalisme.
*      Cinta bangsa dan tanah air
*      Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia
*      Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
*      Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan.
4. Sila keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarata/Perwakilan)
Sila ini memiliki makna bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara yang demokrasi karena Negara ini memiliki prinsip musyawarah mufakat untuk memperoleh keputusan bersama. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:
*      Demokrasi
*      Kejujuran
*      Mengusahakan keputusan secara bulat dan dilakukan tindak secara bersama
*      Mengutamakan budaya bermusyawarah
*      Tidak memaksakan kehendak orang lain
*      Menghormati dan menjunjung tinggi hasil keputusan bersama
5. Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Sila ini memiliki makna sebuah kehendak untuk memberikan apa yang menjadi hak atau bagian seseorang secara adil tanpa membeda-bedakan dari sisi manapun. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:
*      Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis
*      Seluruh kekayaan alam digunakan untuk kebahagiaan bersama
*      Melindungi yang lemah
*      Suka bekerja keras
*      Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
*      Menghormati hak orang lain
*      Mengembangkan sikap adil terhadap sesama





BAB III
PENUTUP

3.1 Saran
      Sebagai rakyat Indonesia, khususnya kita sebagai civitas akademika harus bisa mengamalkan apa yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Kita harus bisa saling menghormati dan menghargai perbedaan agar terciptanya Indonesia yang aman, damai dan tenteram karena perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan Indonesia indah.
3.2 Simpulan
      Pancasila sebagai sistem nilai maksudnya ialah bagian-bagian dari sila-sila Pancasila saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila tersusun secara hierarkis berbentuk piramidal berarti isi dari Pancasila itu ada tingkatannya dan susunannya berjenjang yaitu sila yang ada di atas menjadi landasan sila yang ada di bawahnya yang menjadi satu kesatuan yang saling erat kaitannya. Masing-masing sila-sila Pancasila memiliki makna yang terkandung di dalamnya.
      



DAFTAR PUSTAKA

Rindjin,Ketut. 2009. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Santoso, Djoko. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar