MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

Oleh
Kelompok/kelas: 6/A
1. SitiMiftahulJannah NIM 1611031029
2. IkrimaMaulida NIM
1611031056
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dewasa ini, bangsa Indonesia tengah
menghadapi masalah yang begitu rumit. Di suatu sisi, adanya kecenderungan
kehidupan yang semakin global seolah dunia ini tanpa batas, sementara di sisi
lain adanya realita dalam masyarakat, jiwa, dan semangatnya yang mulai
menegndor. Masyarakat terkotak-kotak dalam label etnik, suku, ras, bahkan agam
yang mana hal tersebut dapat menimbulkan konflik yang menuju perpecahan banga
dan Negara. Berkurangnya pengetahuan warga Negara Indonesia tentang Pancasila
sangat berdampak besar bagi kemajuan banga. Hal itu tercermin dari segala
kalangan baik pejabat publik, kalangan masyarakat, bahkan para lulusan
perguruan tinggi. Banyak nilai-nilai Pancasila yang tidak dipatuhi. Kita bisa
lihat banyak kalanganelit politik yang perilakunya menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila, misalnya saja mereka menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan
pribadi seperti korupsi. Di kalangan masyarakat pun nilai-nilai Pancasila sudah
mulaiu memudar. Sebagai contoh maraknya kasus pencurian, pelecehan seksual,
bahkan kasus pembunuhan. Di kalangan masyarakat intelektual juga terjadi
penurunan nilai-nilai Pancasila. Ada sekelompok mahasiswa yang berdemo dengan
anarkis. Mereka menghancurkan fasilitas-fasilitas umum. Perbuatan itu sudah
mencerminkan bahwa penurunan nilai-nilai Pancasila udah menurun di kalangan
mayarakat baik masyarakat intelektual maupun nonintelektual.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.
1.
Apa
yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem nilai?
2.
Apa
yang dimaksud dengan Pancasila sebagai suatu sistem yang tersusun secara
hierarkis berbentuk piramidal?
3.
Apa
saja makna-makna yang terkandung pada tiap-tiap sila Pancasila?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat tujuan sebagai
berikut.
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Pancasila sebgai sistem nilai.
2.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai suatu sistem yang
tersusun secara hierarkis berbentuk pyramidal.
3.
Untuk
mengetahui Apa saja makna-makna yang terkandung pada tiap-tiap sila Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila
sebagai sistem nilai
Sistem dapat diartikan sebagai rangkaian
yang saling berkaitan antara unsure yang satu dengan yang lain. Sistem nilai
adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam
pikiran seseorang. Pancasila sebagai sistem nilai mengandung serangkaian
nilai yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila sebagai sistem nilai
maksudnya ialah bagian-bagian dari sila-sila Pancasila saling berhubungan
secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Diterimanya
Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis
bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
penyelenggaraan Negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada
hakekatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari
Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indoensia, nilai Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan nilai Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2.2 Pancasila
sebagai suatu sistem yang tersusun secara hierarkis berbentuk piramidal
Pancasila tersusun secara hierarkis berbentuk piramidal berarti isi dari
Pancasila itu ada tingkatannya dan susunannya berjenjang yaitu sila yang ada di
atas menjadi landasan sila yang ada di bawahnya yang menjadi satu kesatuan yang
saling erat kaitannya. Menurut Notanogoro, yang dimaksud dengan hierarkis
piramidal ialah sila pertama menjadi dasar umum dan erat kaitannya dengan sila
kedua begitupun seterusnya hingga sila kelima yang menjadi paling khusus. Diagram hierarkis-piramidal Pancasila
menunjukkan sekelompok himpunan manusia yang mempunyai sifat-sifat tertentu.
Adapun himpunan yang merupakan dasar adalah adanya sekelompok manusia yang
dalam kehidupannya selalu mengakui dan meyakini adanya Tuhan baik dengan
pernyataan maupun perbuatannya. Selanjutnya sebagai pengkhususan diikuti suatu
himpunan manusia yang saling menghargai dan mencintai sesama manusia,
memberikan dan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Bentuk susunan hierarkis piramidal dapat
digambarkan dalam bentuk diagram hierarkis piramidal. Dasar umumnya ialah Tuhan
Yang Maha Esa, asal segala sesuatu dan sekaligus sebagai dasar semua hal yang
ada. Oleh karena itu,dalam susunan hierarkis piramidal, sila Ketuhanan Yang
Maha Esa menjadi basis dari kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
. Selanjutnya ialah sebagai pengkhususan yaitu diikuti oleh suatu himpunan
manusia yang saling menghargai dan mencintai sesama manusia dan berlaku adil
terhadap semua kalangan sebagai penjelmaan makhluk sosial. Pancasila yang
terdiri dari 5 sila itu saling berhubungan dan berkaitan. Sila pertama yang
menjelaskan bahwa pada sila pertama itu meliputi dan menjamin isi sila kedua,
ketiga, keempat, dan kelima. Artinya, dalam segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan Negara haru dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila
kedua tertulis kemanusiaan yang adil dan beradab yang diliputi oleh sila
pertama dan isinya meliputi sila ketiga, keempat, dan kelima. Pada sila ini
terkandung makna bahwa sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk Tuhan yang beradab maka segala hal yang berkaitan dengan
kehidupan berbanga dan bernegara harus mencerminkan bahwa Negara ini mempunyai
peraturan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Sila ketiga
tertulis pesatuan Indonesia yang diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua
yang meliputi dan menjiwai isi dari sila keempat dan kelima. Sila ini mempunyai
makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan persatuan Negara
Indonesia yang di setiap daerah memiliki kebudayaan maupun agama yang berbeda. Sila
kelima yang bertuliskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini
diliputi dan dijiwai oleh isi dari sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
Sila ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi bagi
rakyat Indonesia ini sendiri tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada.
2.3 Makna-makna
yang terkandung pada tiap-tiap sila Pancasila
Makna-makna
pada tiap-tiap sila Pancasila adalah sebagai berikut.
1. Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Sila ini memiliki makna seluruh hidup
kebatinan manusia sehingga segala bentuk aliran keagamaan di Indonesia
dibulatkan menjadi satu dan ditujukan kepada suatu bentuk kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Esa artinya satu karena Tuhan yang disembah oleh
masing-masing agama dan kepercayaan memang hanya satu hanya nama-namanya saja
yang berbeda. Naming, di Indonesia disebut Tuhan Yang Maha Esa agar mencakup
seluruh agama. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:





2. Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab)
Sila ini memiliki makna bahwa manusia
mendambakan adanya perlakuan yang adil sesuai dengan kodrat yang diciptakan
oleh Tuhan karena rasa keadilan merupakan kodrat manusia. Oleh karena itu, tiap
orang wajib memperlakukan sesamanya dengan adil. Nilai-nilai yang terkandung
dalam sila ini ialah:








3. Sila ketiga (Persatuan Indonesia)
Sila ini memiliki makna bahwa Indonesia
dengan berbagai macam corak suku, ras, dan agama harus bisa bersatu, utuh, dan
satu. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:





4. Sila
keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawarata/Perwakilan)
Sila ini memiliki makna bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah Negara yang demokrasi karena Negara ini
memiliki prinsip musyawarah mufakat untuk memperoleh keputusan bersama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini ialah:






5. Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia)
Sila ini memiliki makna sebuah kehendak untuk
memberikan apa yang menjadi hak atau bagian seseorang secara adil tanpa
membeda-bedakan dari sisi manapun. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini
ialah:







BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Sebagai rakyat Indonesia, khususnya kita sebagai civitas akademika harus
bisa mengamalkan apa yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Kita harus bisa
saling menghormati dan menghargai perbedaan agar terciptanya Indonesia yang
aman, damai dan tenteram karena perbedaan-perbedaan itulah yang menjadikan
Indonesia indah.
3.2 Simpulan
Pancasila sebagai sistem nilai maksudnya ialah bagian-bagian dari
sila-sila Pancasila saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu
struktur yang menyeluruh. Pancasila tersusun secara hierarkis berbentuk
piramidal berarti isi dari Pancasila itu ada tingkatannya dan susunannya
berjenjang yaitu sila yang ada di atas menjadi landasan sila yang ada di
bawahnya yang menjadi satu kesatuan yang saling erat kaitannya. Masing-masing
sila-sila Pancasila memiliki makna yang terkandung di dalamnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Rindjin,Ketut.
2009. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Santoso,
Djoko. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar